PONTIANAK-Komandan Kodim 1207/BS Kolonel Inf Jacky
Ariestanto memimpin rapat koordinasi sergap IX TNI AD tahun 2017, yang dihadiri
oleh Kadistan Kubu Raya Gandi, Kasdim 1207/BS Letkol Czi Darodi Agus, Danramil
Batu Ampar Kapten Inf Sumadi, Danramil Pontianak Selatan Mayor Kav Anton
Wahyudo, Plh Pasiter Kodim 1207/BS Mayor Inf Takjun Tanjung, Danramil Kubu
Kapten Inf Tumiran,Danramil Teluk Pakedai Kapten Inf Saripin, Danramil Sei
Kakap Lettu Inf A.Gaffar Ali, Danramil Sei Ambawang Kapten Inf Supanggih,
Lettu Kav Salam, Kapten Inf Slamet, Kepala Dinas Pangan Pertanian Pontianak
Sudarmanta, Kasi PPHTP Distan Provinsi Kalbar Murti Mubarak, Dinas Pertanian
Sei Kakap Efendi, Distan KKR Odillo dan para Babinsa di Aula Makodim 1207/BS
Jalan Gusti Sulung Lelanang Pontianak,Rabu (14/06/2017) pagi.
Dandim
1207/BS Kolonel Inf Jacky Ariestanto dalam sambutannya mengatakan, dalam
penyerapan gabah khususnya di wilayah Pontianak dan Kubu Raya masih belum
maksimal, dikarenakan sebagian besar kondisi alamnya sangat luas yang sebagian
besar menggunakan transportasi kendaraan sungai, hal ini jika para petani akan
menjual ke Bulog kost biaya tidak sesuai.
Sedangkan
yang dapat diserap oleh Bulog, lanjut Dandim, yaitu dari Kecamatan Sei Kakap dan
Koramil Sei Raya.
Kendala di
Lapangan dan alasan, Harga GKP sesuai HPP Rp.4.300 tidak sesuai dengan harga
jual petani yaitu Rp 4.500 ini disebabkan biaya produksinya lebih tinggi, belum
ada Impress,yang mengatur HPS (harga setempat), Unit Pengolahan Gabah Beras
milik Divre Bulog Kalbar Di Wajo rusak, wilayah perairan KKR yaitu kecamatan
yang jauh dari Gudang Bulog Pontianak tidak bisa Menjual gabah dikarenakan
biaya transportasi tinggi, paparnya.
Dandim
menegaskan Upaya yang dilakukan Tim Sergap adalah berkoordinasi dengan Instansi
terkait Distan Kubu Raya dan Divre Bulog, mendatangi Gapoktan/poktan di
kecamatan agar dapat informasi gabah, mencari informasi melalui Danramil dan
Babinsa sebagai sarana komunikasi secara cepat dan tepat sasaran, mengecek dan
mencatat yang mempunyai mesin giling padi.
Kondisi umum
di lapangan, Harga jual gabah ditingkat petani berkisar antara 4.600- 5.500 di
atas HPP gabah yang selama ini diserap oleh Bulog untuk program sergap
selanjutnya dimasukkan sebagai beras komersil PSO dana ini kemudian diputar
kembali untuk pembelian gabah berikutnya (adanya keterbatasan anggaran
pembelian gabah), aturan standar mutu gabah yang ditetapkan oleh program sergab
(perpres 3 tahun 2017) tidak sinkron dengan aturan Bulog yang sudah berlaku
(inpres no.5), sulitnya menafsirkan harga gabah yang akan dibeli harus ada staf
Bulog yang menafsir, belum ada sinkronisasi antara target serapan gabah Tim
Sergap dengan target dari Bulog, wilayah Kabupaten Kubu raya sebagian besar
perairan sehingga beban transportasi lebih tinggi, petani enggan menjual
gabahnya kepada Bulog karena harga jualnya lebih rendah dari pasaran,
tambahnya.
Realisasi
penyerapan gabah hingga 13 juni 2017 Kabupaten Kubu raya target pertahun Kubu
raya 18.079 , 0,35 persen, Kecamatan Sei Kakap, 9.319,750 , 0,67 persen,
Kec.Sei raya 3.435,010, 0,00 persen persen, Kec.Seiambawang 61,580
0,00 persen, Kec.Rasujaya 903,959, 0,00 persen, Kec.KualaMandor, 723,160
, 0,00 persen, Kec.Batu Ampar, 615,800, 0,00 persen, Kec.Terentang 543,370,
0,00 persen, Kec.Telukpakedai, 946,320, 0,00 persen dan Kec. Kubu 1.531, 060,00
persen, tukas Dandim.***(SP/LKBK65).
Gambar: Documen Pendam Tanjungpura untuk Portal LKBK65
_______
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU
SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI
UNDANG-UNDANG”
______
Post a Comment