JAKARTA-Bukan Agus
Setiyoko namanya kalau tidak membuat orang “geleng geleng” atau membuat orang “angkat
tabik” atas apa yang dilakukannya, sosok Polisi yang satu ini pernah “menghebohkan”
para pihak yang ada di Ketapang,Kalimantan Barat, dengan gerakannya ‘”membersihkan”
kios kios pedagang bahan bakar minyak yang berderet di kiri kanan jalan,
sehingga banyak juga para pedagang kaki lima itu “terbirit birit lari dan atau
lari terbirit terbirit”.
Atas
kebijakan Alumni Kapolres Ketapang itu membersihkan para pedagang kios kios
bahan bakar minyak ketika itu, banyak pihak yang “bertepuk tangan” karena
kebijakan itu sudah benar, dan banyak juga para pihak yang “diam termangu”
karena mungkin rezekinya dari tumpahan bahan bakar minyak itu hilang ditelan
masa.
Dan
ketika Agus Setiyoko tidak lagi “mengabdi” sebagai Polisi di Ketapang, karena
dipindah tugaskan ke STIK Pusat, maka dengan serta merta yang bertepuk tangan
hanya tinggal “diam termangu” dan sebaliknya para pihak yang awalnya diam
termangu berbalik “bertepuk tangan” karena tumpahan bahan bakar minyak itu tak
jadi ditelan masa, hingga sekarang deretan kios kios itu pun makin menjamur,
dengan harga perliternya yang “mak mak”
diluar kewajaran.
Hal
lain yang dilakukan oleh Alumni Kapolres Ketapang yang menjabat tidak sampai setahun ini adalah, sebagai pejabat
negara sekelas Kapolres yang pasilitasnya telah disiapkan oleh negara, tidak
dipergunakakan Agus Setiyoko, salah satunya kendaraan dinas roda empat yang
sudah siap dengan sopirnya, malah sosok Polisi yang “pandai masak” berbagai
jenis makanan ini ke dan dari kantornya hanya menggunakan sepeda onthel, bahkan
mengantar anak anak nya ke sekolahpun, dia menggunakan sepeda onthel yang
berhasil diselamatkannya dari gudang di rumah dinasnya.
Tingkah
laku Polisi yang satu ini pun menjadi viral diberbagai media massa, apalagi di
media sosial, seperti Facebook, setiap saat selalu membicarakan sosok Polisi
yang juga “pandai berstand up comedy” ini.
Setelah
lama “menghilang” dari perbincangan berbagai kalangan, beberapa hari lalu tiba
tiba sosok Polisi Agus Setiyoko membuat Menteri Perikanan dan Kelautan Susi
Pudjiastuti bahagia karena mendapat Puisi dari Polisi Agus Setiyoko.
“Saya
sudah baca puisi itu, dan puisi itu membuat saya bekerja lebih bahagia, dan
Polisi ini luar biasa. Hormat saya untuk kejujuran dan keberanian yang dia
punya”, sanjung Menteri Susi kepada Agus Setiyoko ketika dikonfirmasi wartawan terkait
puisi itu belum lama ini.
Sementara
itu, Agus Setiyoko, ketika dihubungi Portal LKBK65, Selasa (25/04/2017), tengah
malam melalui telpon genggamnya menyatakan bahwa motivasi dirinya membuat puisi
untuk Menteri Susi itu semata mata karena bekerja ikhlas, berani, dan jangan
takut, itu saja.
Ditanya
perasaannya terhadap respon Menteri Susi Pudjiastuti tentang puisinya itu, Agus
Setiyoko merasa senang.
“Senanglah...kita
ini rakyat jelata Mas”, kata Agus dari ujung telpon genggamnya, seraya mengaku
bahwa puisi untuk Menteri Susi tersebut adalah puisi pertamanya, sementara
untuk puisi puisi lain sudah banyak dibuatnya terutama di Medsos Facebook.
Inilah
puisi Agus Setiyoko yang saat ini masih aktif sebagai Polisi di Lemdiklat Polri
sehingga membuat Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti klepek klepek bahagia.
KETIKA
SEORANG MENTERI MENJADI "POLISI"
Duduk di
kasur, sambil nonton TV,
Berguru pada
para pakar yang sedang beropini...
Dan sebagian
warga yang katanya "mengerti",
Tentang
hukum dan banyak hal di Negeri ini,, Berulangkali ditayangkan demonya nelayan
dari Pati,
Diselingi
tampilan wajah teduh seorang putri, yang tak lagi sendiri,
Sebut saja
namanya Susi,
Saat
Presidennya Jokowi,
Muncullah
seorang Putri bertato menjadi Menteri,
Kokoh ia
berdiri,
Kadang
terkesan tak mau peduli,
Atas semua
caci maki,
Namun ia
terus mencari...
Siapa yang
menjadi dalang dan pencuri
Atas ikan
yang ada di dalam bumi ini
Ketika
seorang Menteri menjadi "POLISI",
Tangkap
sana, tangkap sini,
Hancurkan
semua kapal pencuri,
Menutup
perusahaan yang berkedok membangun negeri,
Padahal
mereka dengan pencuri punya kongsi,
Ketika
seorang Menteri menjadi "POLISI",
Membuat aku
menjadi iri,
Sebenarnya,
kemana saja kami ini,
Yang
seharusnya sudah mampu memasukkan pencuri ke dalam bui,
Tapi, apakah
saya terindikasi ?
Sebagai
seorang POLISI yang dengan penjahat selalu berkolaborasi?
Hanya Allah,
aku dan pencuri yang mengerti,
Ketika
seorang Menteri menjadi POLISI,
Semua orang
menjadi mengerti,
Ternyata
terlalu banyak pencuri di negeri ini,
Dan,
sekarang pencuri berjanji,
Untuk
merobohkan seorang Susi,
Namun Susi
bukanlah sekedar seorang putri berbaju Barbie,
Ia telah
berubah menjadi seorang Menteri POLISI,
Tak hanya
menyusun peraturan itu ini,
Tapi ia
datang, tangkap, ledakkan, dan pergiiii....
Membuat malu si pelindung,
Kemana kami
selama ini?
Tegakah kita
semua kini?
Membiarkan
seorang putri terus berperang sendiri?
Hanya bisa
menonton TV,
Ketika Susi
dicaci maki?
Jika kita
semua selama ini,
Paham akan
permasalahan laut yang penuh isi,
Mengapa dari
dulu kita tidak mulai?
Mengapa para
pakar muncul hari ini?
Sambil
tertawa terbahak bahak menikmati telur ikan tengiri,
Ketika
seorang Menteri menjadi POLISI,
Ia masih
punya hati,
Untuk
membekali anak cucu kita nanti,
Merajut
benang, mengikat tali,
Menyambung
asa dalam opini,
Ketika
seorang Menteri menjadi POLISI
Aku tak
mampu jadi Menteri seperti putri ini,
Duduk, tidur
dan jalan santai,
Menikmati
ocehan para pemerhati
Ketika
seorang Menteri menjadi POLISI
Aku tak
mampu jadi Menteri seperti putri ini,
Duduk, tidur
dan jalan santai,
Menikmati
ocehan para pemerhati,
Yang katanya
punya jiwa membangun negeri,
Namun tetap
saja menikmati hasil kolaborasi,
Ketika
seorang Menteri menjadi POLISI,
Sekarang aku
menjadi mengerti,
Bahwa negeri
ini memang butuh POLISI,
Karena
terlalu banyak pencuri,
Karena
terlalu banyak yang tidak punya hati,
Karena
terlalu banyak yang iri dan dengki,
Karena
terlalu banyak yang sok mengerti,
Karena
terlalu banyak yang tidak takut MATI,
Karena
terlalu banyak yang hanya celometan di FB,
Karena
terlalu banyak tayangan tipu tipu di TV,
Karena
terlalu banyak yang masih punya rasa benci,
Ketika
seorang Menteri menjadi POLISI
,...........
s e l e s a i......
Sambil
menikmati cumi-cumi, yang baru saja dibeli oleh istri 2015, Kamis, 26 Februari,
oleh Agus (Setiyoko) IKI, yang masih menjadi polisi. Dan besar di sebuah
kecamatan berjudul Bobotsari, Purbalingga, Jateng.****(Halim
H Anwar/LKBK65).
Gambar: AKBP Agus
Setiyoko.***(Ist).
_______
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU
SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI
UNDANG-UNDANG”
_______
+ komentar + 9 komentar
Alhamdulillah
Putra purbalingga yg membanggakan
Selamat ya mas agus
Salam dari kami wong ngapak gombong
Subhanalloh...kl semua seperti mas agus...pasti negara tidak rugi....ora ngapak ora kepenak...adik kelasmu...wawan wong purbalingga kidul
Alakae Wan...kang dani...
Yang meledakkan kapal2 itu adalah TNI AL Pak, sudah sejak dulu, tp baru2 ini saja peledakannya di ekspose ke media.
Sudah jelas dari awal yang meledakkan adalah KOPASKA dari TNI AL, silahkan berpuisi pak polisi, tapi koreksi dulu kata-kata anda. Apa-apaan itu pakai kalimat "membuat malu TNI AL" gak salah itu puisinya???
Klo bukan karena perintah menteri, TNI AL jg segan blog ledakin kapal asing. Lo di posisi bu susi paling lngsung kena sogokan si pemilik kapal.
Do You Seek Funds To Pay Off Credits and Debts? { FIFOCapitals@gmail.com } Is Here To Put A Stop To Your Financial Problems. We Offer All Kinds Of Loan (Personal Loan, Commercial Loan, etc.) We Give Out Loan With An Interest Rate Of 1.00%. Interested Applicants Should Contact Us Via Email: FIFOCapitals@gmail.com
Please Fill the Application Form Below:
- Complete Name:
- Loan Amount Needed:
- Loan Duration:
- Purpose Of Loan:
- City / Country:
- Telephone:
- How Did You Hear About Us:
If You Are Interested To Get A Loan Then Kindly Write Us With The Loan Requirement. Please, Contact Us via email: FIFOCapitals@gmail.com
Post a Comment