PAPUA – Satuan Tugas Kesehatan (Satgaskes) TNI
Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang dibentuk sejak tanggal 16
Januari 2018, telah dapat melaksanakan tugas dengan optimal dan mencapai hasil
yang diharapkan. Setelah KLB campak dinyatakan benar-benar
selesai diatasi, Satgas Kesehatan TNI tetap melanjutkan pelayanan medis kepada masyarakat di Asmat.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasau Marsekal TNI Yuyu
Sutisna dan Wakasal Laksdya TNI Taufiqoerrochman
dihadapan awak media saat mengunjungi RSUD Agats dan Posko Satgas Kesehatan
TNI KLB, di Aula Wouru Cem Kesbangpol, Distrik
Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (01/02/2018).
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Satgaskes TNI tersebut bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan lanjutan kepada masyarakat di 224 kampung yang ada di
Kabupaten Asmat, terutama untuk menjaga kesehatan anak-anak yang rentan
terhadap serangan penyakit campak ataupun gizi buruk.
“Saya
bersyukur bahwa KLB campak yang menimpa 600 anak-anak hari ini selesai, sudah
tidak ada lagi permasalahan campak dan sebanyak 13.336 anak sudah
divaksinasi campak oleh Satgas Kesehatan
TNI, ” jelas Panglima TNI.
Sedangkan untuk membantu permasalahan transportasi
yang dialami tim dokter Satgas Kesehatan TNI dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat di 224 kampung tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan akan
melibatkan Kapal Angkatan Laut untuk membantunya. “TNI akan membantu membuka jalur
transportasi dengan mengerahkan Kapal Angkatan Laut yang besar maupun yang lebih
kecil melalui sungai dan
rawa-rawa untuk masuk ke 224 Kampung di Asmat,” ujarnya.
Selanjutnya untuk monitoring
kesehatan masyarakat di kampung-kampung pedalaman, TNI akan menggelar alat komunikasi
untuk memudahkan tim dokter berhubungan dengan posko yang berada di
Agats. Sedangkan yang di Posko Agats rencananya akan dipasang visat dengan
menggunakan handphone satelit.
“Apabila
ada permasalahan yang tidak dapat ditangani di Asmat bisa langsung
dikomunikasikan melalui visat TNI di Cilangkap untuk dikomunikasikan dengan
Puskes TNI, selanjutnya diambil
langkah-langkah yang cepat dan tepat,” kata Panglima TNI.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berharap dengan pemantauan
permasalahan di 224 kampung tersebut, bisa termonitor
langsung oleh
posko dan segera mendapat penanganan dari tim medis Satgas Kesehatan TNI. “Jadi pelayanan medis terhadap warga Asmat tetap
kita lanjutkan, kita tidak boleh hanya mengobati tetapi harus tetap dimonitor agar tidak
muncul lagi wabah tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, untuk mendorong masyarakat Asmat
agar dapat menjalani kehidupan dengan baik, Panglima TNI menjelaskan bahwa TNI akan berkoordinasi dengan
Kementerian terkait untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat di bidang
pertanian, perikanan maupun kesehatan. “yang utama adalah masalah pendidikan bagaimana
anak-anak dididik dan harus
disekolahkan dengan baik,” tutupnya.***(SP/LKBK65).
Gambar : Dokumen Puspen TNI untuk LKBK65
______
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI
HARUS SEIZIN TERTULIS
DARI REDAKSI, HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
_______
Post a Comment