SELAMAT DATANG DI PORTAL LEMBAGA KANTOR BERITA KALIMANTAN (LKBK) - UNTUK INDONESIA KAMI ADA
Home » , , , , , , » Untuk Gubernur, Ini Bentuk Cintanya Ikhwan Datu Adam Anggota DPR RI Kepada Kaltim

Untuk Gubernur, Ini Bentuk Cintanya Ikhwan Datu Adam Anggota DPR RI Kepada Kaltim

Written By lkbk on Wednesday, April 12, 2017 | 2:48 AM

JAKARTA-“Salah satu Sumpah Jabatan anggota DPR MPR RI adalah memperjuangkan aspirasi masyarakat di Dapil nya yang mengantarkan saya menjadi anggota DPR MPR RI periode 2014-2019 pergantian antar waktu (PAW)”,ungkap Ikhwan Datu Adam Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, kepada Portal LKBK65,Selasa (11/04/2017) pagi kemarin.

Selanjutnya, kata Ikhwan Datu Adam, bahwa tidak ada lagi cara membangun dengan mengandalkan SDA tetapi justru SDA yang pantas dikelola dengan cara cerdas menjadi return of investment (konsep HTI dll). “Inilah konsep sustainable development yang harus dipikirkan dari sekarang (harusnya dari 20 tahun lalu-red)”,kata mantan Ketua DPC Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Balikpapan ini. 

Menurut Ikhwan,pembangunan yang berlandaskan unrenewable siap siap menghadapi badai keterpurukan pasca SDA habis. Daerah yang cerdas adalah daerah yang bisa menciptakan PAD yang tidak bersumber dari SDAnya seperti migas, batubara dan lain lain. Daerah kaya SDA seharusnya tidak terjebak dengan tetesan DBH semata tetapi bagaimana hasil DBH bisa diolah atau diarahkan ke pembangunan ekonomi berkelanjutan bukan digunakan untuk pembangunan fisik semata. Seharusnya membangun sentra sentra produksi dengan melibatkan rakyat di dalamnya. 

“Hampir tidak pernah dijumpai di Kaltim yang terpampang  "anda memasuki kawasan industri berbasis one Village one product" seperti industri minyak makan berbasis CPO (padahal kita kaya akan sawit), atau industri rumah tangga berbahan melamin (padahal kita kaya dengan gas). Saya malah kagum dengan Haji Kana Anggana dengan udang windunya. Harga udang windu dunia bisa berubah akibat pengaruh produksi udang windu Kaltim (dasyatnya renewable industry)”,ungkap Ikhwan. 

Kemudian lanjut Ikhwan,industri pariwisata juga tidak digarap dengan tepat, seharusnya Kaltim membuat jargon wisata "anda belum ke Kaltim bila tidak singgah ke Kesultanan Kutai" atau bila belum melihat "keindahan adat istiadat Dayak".

“Saya yakin apabila budaya Dayak dikenalkan ke seluruh dunia maka turis turis mancanegara akan menghabiskan dolar nya ke Kaltim. Dan Kaltim wajib menciptakan sentra sentra budaya dengan infrastruktur yang bagus. Turis turis dari Airport dapat langsung menuju sentra budaya budaya dengan jalan yang mulus, dengan lokasi yang diciptakan indah dan memikat”,ujar Politisi Partai Demokrat Dapi Kaltim ini.

Ikhwan Datu Adam menilai, bahwa para tamu yang datang ke Kaltim hanya bertujuan bisnis dan anehnya lagi bisnisnya SDA. Istilahnya mereka datang hanya mengeruk sumber daya alam nya saja, tetapi kita tidak berhasil mengeruk duitnya untuk mendatangi pusat pusat budaya kita. Harusnya ada equilibrium ekonomi seperti ini. Coba kalau orang Kaltim ke Yogyakarta maka daya tarik Yogyakarta mampu mengeruk rupiah orang Kaltim tetapi ironi kalau mereka ke Kaltim justru untuk mengeruk uang Kaltim. Disatu sisi kita kaya SDA tetapi kita lupa bagaimana memanfaatkan era keemasan sumber daya alam berlimpah ini untuk membangun ekonomi kreatif seperti wisata budaya atau menciptakan basis ekonomi kerakyatan. Maka Pasca sumber daya alam habis harusnya Kaltim dapat menjadi daerah dengan kekuatan ekonomi kreatifnya. 

“Saya tidak percaya dengan "dutch deseas" atau kutukan sumber daya alam yang menghantui Kaltim tetapi kita hanya alfa atau lupa atau keblinger dengan limpahan SDA sesaat tetapi lupa menggarap setelahnya”,kata Ikhwan. 

Bukti bahwa Kaltim tidak siap lanjut Ikhwan, adalah ketika tiba tiba terjadi penurunan harga minyak dunia sampai pernah menembus usd 30 /barel (2016). Ini penyebab anjloknya fiskal secara nasional. Lalu di 2016/2017 hanya fluktuasi di level usd  45-52/barel (2012 di posisi usd 105/barel) Inilah penyebab ekonomi dan APBD Kaltim terkoreksi sampai 26% lebih.

“Yang menarik di setiap Musrenbang Daerah penurunan DBH ini menjadi topik yang menarik dibahas. Mengapa? Karena hampir seluruh kabupaten/kota dapat kucuran DBH Migas ini merasakan dampak penurunannya. Bahkan ada kepala daerah yang sedikit frustrasi bagaimana bisa menutup defisit anggaran yang sangat signifikan ini. Padahal gejala ini semuanya bersumber dari menurunnya harga minyak dunia equivalen juga ke harga Batubara”,ujar Ikhwan.

Justru dengan keadaan ini,kata Ikhwan, harusnya kita dapat memetik pelajaran bahwa daerah kaya SDA jangan terlalu terbuai dengan kekayaan SDAnya dan kekayaan ini hanya sesaat. Yang perlu dibenahi dari sekarang adalah bagaimana menciptakan ekonomi kreatif pasca SDA ini habis (Migas 10 tahun lagi-Red). 

“Seandainya perjuangan kita bersama melalui GRKB ini untuk perubahan UU HKPD khususnya DBH Migas Daerah Penghasil ini berhasil pun maka nilai kenaikan ini akan menjadi sia sia kembali apabila kita alfa memikirkan pasca SDA Migas ini”,tutur Ikhwan.

Untung saja Kaltim dan Kutai Kartanegara (Kukar) kata Ikhwan, masih dapat PI 10% di Blok Mahakam. Nilai ini relatif besar karena per  31 Januari 2018 Kaltim/Kukar sudah mendapat kucuran 10% PI ini.

“Dan semoga nilai ini dapat menutup defisit yang ada. Sekali lagi terima kasih kepada "Tanah Kutai" yang memberikan sumber daya Migas yang luar biasa ini bagi Kaltim.  Wajar apabila kita gunakan secara cerdas untuk kepentingan jangka panjang mengingat Migas kita hanya tersisa 10-15 tahun ke depan”,kata Ikhwan.

Selanjutnya Ikhwan Datu Adam mengusulkan, agar daerah daerah tidak lagi membangun infrastruktur perkotaan yang mubazir (mercu suar-red). Gunakanlah kucuran DBH ini untuk membangun pondasi ekonomi baru (ekonomi kreatif-red).

“Bangun sentra sentra budaya yang berkelas internasional. Saya yakin Budaya Dayak tidak kalah dari Bali dan ini bisa dikembangkan menjadi heritage yang bernilai jual tinggi. Selain itu harus cerdas merayu Jokowi (Presiden – red), dan pemerintah pusat juga harus fokus ke Kalimantan jangan hanya Papua khusus untuk mega Project Trans Kalimantan. Karena kelemahan Kaltim justru  di infrastruktur jalan”,ungkap Ikhwan Datu Adam.

Kemduian lanjut Ikhwan,bangun industri hilir dari raw material Migas kita. Kutai Kartanegara harusnya memiliki industri hilir seperti industri petrokimia mengingat Kukar kaya sekali akan gas bumi. Maka 18 industri turunannya akan hadir di Kukar dan Daerah wajib memiliki saham mayoritas. 

“Buat interkoneksi tol Kaltim agar turis mancanegara tidak perlu lagi harus naik turun airport.. TOL merupakan investasi dengan IRR 14-17% cukup menarik investor so, ga usah pakai APBN. Dan lakukan penghematan yang bersandar kepada kualitas sumber daya manusia. Masa membunuh lalat saja harus pakai basoka he he he,”pungkas Ikhwan Datu Adam Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat Dapil Kaltim ini seraya mohon maaf atas apa yang telah disampaikannya ini, dan itu semua semata hanya cintanya Ikhwan Datu Adam kepada Kalimantan Timur.***(Halim/Ozzy/LKBK65).

Gambar : Ikhwan Datu Adam bersama Menteri ESDM.***(Ist).
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______
Share this post :

Post a Comment