KETAPANG-Pemkab Ketapang,Kalimantan Barat, melalui Wakil
Bupati, Drs.Suprapto,berharap agar kasus pembelian alat pemadam kebakaran untuk
253 desa yang ada di Kabupaten Ketapang itu tetap diproses.
Baca Juga : Diduga Kuat CV
Ratu Intan Penyedia Tunggal Alat Damkar Untuk 253 Desa di Ketapang
“Kita
berharap kasus ini tetap diproses,untuk mengetahui pihak pihak yang bertanggung
jawab dalam kasus adanya mark up, atas pembelian alat pemadam kebakaran untuk
kelengkapan penanganan kebakaran hutan dan lahan bagi peleton satuan penanganan
yang telah dibentuk di desa melalui dana desa, diharapkan aparat penegak hukum
dapat memproses dan menindak tegas siapapun pelakunya sesuai ketentuan hukum
yang berlaku”, tegas Wakil Bupati Suprapto,Jumat (24/03/2017) pagi kepada
Portal LKBK65 melaui telpon genggamnya.
Pada bagian
lain,Wakil Ketua Komisi I DPRD Ketapang, Achmad Sholeh,ST,menyatakan, bahwa
kalau memang itu menyalahi aturan seharusnya cepat diproses sesuai ketentuan
hukum, karena negara kita negara hukum, penyelesaian masalah harus diselesaikan
sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Dan Kepolisian
sebagai salah satu penegak hukum harus memanggil para pihak yang terlibat dalam
masalah pembelian alat pemadam kebakaran yang terkesan seperti dikondisikan itu”,kata
Achmah Sholeh yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar itu kepada Portal
LKBK65 beberapa menit lalu.
Selanjutnya
kata Sholeh,bagi perusahaan penyedia harus menjelaskan alasannya, apa dasar
mereka berani memberikan barang tersebut kepada 253 desa itu, “yang jelas
proses ini menurut saya pasti ada indikasi yang tidak benar dan itu wajib untuk
di selidiki kebenarannya”,tegas Sholeh.
Kemudian
kata Sholeh,bagi para Kepala Desa, kejadian ini bisa sebagai pembelajaran
selanjutnya, agar tidak terulang kembali,”karena dana ADD itu harus jelas
penggunaan beserta laporannya”,kata Sholeh seraya mengingatkan bahwa korupsi
itu musuh kita, dan semoga Kabupaten Ketapang bersih dari korupsi.
Berkaitan dengan
kasus pembelian alat Damkar untuk 253 desa itu,Devy Prantito, Kepala
Inspektorat Daerah Ketapang,ketika dihubungi Portal LKBK65,Jumat (24/03/2017)
pagi, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan data awal.
“Direncanakan
bulan depan ( April – Red) Insya Allah Tim sudah bisa turun”, terang Devy dari
ujung telpon genggamnya.
Sementara
itu agar kasus ini terang benderang Tim Portal LKBK65 terus melakukan
penelusuran seperti apa sebenarnya proses pembelian alat Damkar untuk 253 desa
tersebut, dan berdasarkan keterangan sumber yang dapat dipercaya bahwa mesin
sedot Damkar merk Matsumoto yang dibeli oleh para Kades dengan CV. Ratu Intan
sebagai penyedia tunggal alat Damkar itu diduga buatan China yang harganya rata
rata sama.
Nama beda,
biasanya spek dan kwalitas kurang lebih sama, kalau buatan China pompa saja
paling harganya 2 sampai 3 jutaan rupiah saja, kalau asli Jepang bisa dekat 20
jutaan rupiah.
Sedangkan
kalau dilihat dari fisik alat Damkar untuk 253 desa yang disiapkan CV.Ratu
Intan selaku penyedia itu, menurut sumber yang dapat dipercaya, bahwa diperkirakan
sepaketnya langsung hidup, paling harganya 8 jutaan rupiah saja.***(Halim Anwar/LKBK65).
Gambar: 1).Wakil
Bupati Ketapang,Suprapto.2). Achmad
Sholeh Wakil Ketua Komisi I DPRD Ketapang, 3).
Copy an salah satu nota pembelian alat Damkar dari penyedia CV.Ratu Intan.***(Foto : Ist).
_______
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU
SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI
UNDANG-UNDANG”
______
Post a Comment