JAKARTA-Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) adalah prajurit-prajurit terpilih yang
memiliki dedikasi dan militansi sangat tinggi dalam menjamin keamanan simbol
negara. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo dalam amanatnya pada acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Danpaspampres dari Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono,
S.H., M.A., Tr (Han) kepada
Brigjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han),
bertempat di Lapangan Hitam Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II No. 6, Jakarta Pusat,
Selasa (14/3/2017).
Panglima
TNI mengatakan bahwa, tugas pokok Paspampres adalah pengamanan fisik langsung jarak dekat setiap
saat kepada Presiden RI, Wakil
Presiden RI, Mantan Presiden dan Wakil Presiden RI serta keluarganya, kemudian Tamu Negara setingkat Kepala Negara atau Kepala
Pemerintahan beserta keluarganya,
obyek VVIP, serta tugas protokoler khusus kenegaraan, dalam rangka mendukung
tugas pokok TNI.
“Tugas Paspampres adalah tugas mulia, mengandung kehormatan
sehingga harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh,
benar, tulus, berani dan penuh
tanggung jawab. Kemuliaan dan kehormatan tugas tersebut menurut
Undang-Undang, bahwa Presiden
dan Wakil Presiden adalah simbol negara dan kehormatan NKRI,” ujar Panglima TNI.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa, Presiden
sebagai Kepala Negara, memiliki peran dan fungsi mewakili seluruh rakyat dan
bangsa Indonesia, melindungi dan menjaga
kedaulatan NKRI. “Untuk itu, Presiden juga disebut sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udara,” ucapnya.
Dalam menyikapi
perkembangan lingkungan strategis, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan hanya tersedia satu jawaban dan satu tuntutan
sekaligus satu “kiat” yang harus dipenuhi oleh seluruh Prajurit Paspampres,
yaitu senantiasa meningkatkan profesionalitas, militansi, kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
“Saya yakin dan percaya sepenuhnya,
Paspampres telah sarat pengalaman, serta berbagai dinamika tantangan tugas, yang memiliki kecenderungan terus bergerak secara dinamis
seiring dengan perkembangan lingkungan strategis, ilmu pengetahuan dan
teknologi,” tutur Panglima
TNI.
Lebih lanjut Panglima TNI menuturkan
bahwa, semua perilaku, gaya, maupun kinerja yang ditampilkan oleh para Prajurit Paspampres akan dinilai oleh masyarakat
sebagai representasi seluruh prajurit TNI karena bersinggungan langsung
dengan simbol negara dan
didalamnya melekat pula simbol TNI.
“Sebagai simbol kenegaraan, mutlak
diperlukan perlindungan, pengawalan dan pengamanan yang bersifat khusus. Sebab,
sebagai simbol kenegaraan tentu mencerminkan bangsa dan negara. Artinya,
terjaminnya keamanan simbol negara, berarti
mencerminkan keamanan negara kita,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima
TNI menjelaskan bahwa, dengan tugas dan tanggung jawab yang begitu berat dan
kompleks, selain semangat pengabdian, dedikasi dan loyalitas yang tinggi
dituntut pula kemampuan fisik, mental, disiplin dan profesionalisme prajurit
secara prima sehingga setiap pelaksanaan tugas di manapun dan pada situasi apapun dapat dilaksanakan dengan baik.
“Untuk melaksanakan tugas seperti itu,
hanya satu jawaban yang harus diberikan oleh seluruh prajurit Paspampres, yaitu
melipat gandakan profesionalitas dan kesiapsiagaan, kewaspadaan, ketulusan,
sekaligus keberanian dalam mengemban tugas
pokoknya,” ungkap Panglima
TNI.
Sebagaimana motto Setia Waspada, Panglima TNI menginginkan menjadi ungkapan rasa dan karsa yang mencerminkan kebulatan hati dan tekad, keluhuran budi prajurit
Paspampres serta harus setia kepada negara dan bangsa, juga selalu waspada
dalam setiap penugasan, menghindari pola pikir rutinitas serta siap untuk
menjadi perisai hidup.
“Saya berharap, motto itu senantiasa melekat dalam sanubari,
dijunjung tinggi dalam segala situasi dan diaktualisasikan secara kreatif yang
berkualitas oleh seluruh prajurit Paspampres apapun tingkatannya dan di manapun bertugas,” ulas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Dihadapan awak media seusai memimpin
Sertijab Danpaspampres Panglima TNI menyampaikan bahwa Paspampres
telah berhasil melaksanakan tugasnya pada KTT IORA (Indian Ocean Rim Association)
yang berskala internasional dan dihadiri oleh perwakilan berbagai negara serta
kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud. “Saya menilai, Paspampres telah
melaksanakan tugasnya dengan prima dan maksimal sehingga salah satu faktor
perpanjangan Raja Arab Saudi tinggal di Bali adalah karena terwujudnya rasa
aman dan nyaman”, imbuhnya.
Panglima
TNI menekankan bahwa, setiap
keberadaan dan kehadiran Paspampres harus senantiasa dapat memancarkan efek batin yang tenang
namun kuat dan dapat memberikan jaminan keamanan, keselamatan
dan kenyamanan. “Setiap prajurit Paspampres dituntut untuk melaksanakan tugas dengan sempurna tanpa
kesalahan sekecil apapun,”
tegasnya.***(SP/LKBK65).
Gambar: Documen Puspen TNI untuk Portal
LKBK65
_______
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU
SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI
UNDANG-UNDANG”
______
Post a Comment