JAKARTA-Penegakan hukum dan disiplin prajurit sangat
penting sebagai keteguhan sikap serta perilaku prajurit TNI, yang dilandasi
dengan tekad untuk patuh kepada hukum dan disiplin prajurit, dan meniadakan
segala bentuk pelanggaran prajurit.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menjadi Inspektur Upacara pada gelar Operasi
Penegakan Ketertiban (Opsgaktib) dan Yustisi POM TNI Tahun 2017 di Taxi Way Skadron Udara 17, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (26/1/2017).
Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, upaya penegakan disiplin dan kode etik keprajuritan
menempati posisi sangat penting guna memberikan dampak positif bagi
konsistensi sikap dan perilaku prajurit TNI. “Saya perintahkan kepada
seluruh personel yang terlibat dalam Operasi Gaktib dan Yustisi harus memiliki
kesamaan persepsi dalam proses penegakan dan penyelesaian pelanggaran hukum,
disiplin dan tata tertib prajurit TNI,” tegasnya.
Berdasarkan evaluasi hasil Operasi Gaktib dan Yustisi tahun 2016 secara umum terjadi penurunan pada
perkara pidana, tetapi terjadi peningkatan pada pelanggaran disiplin. “Perkara yang menonjol
meliputi tindak pidana desersi, penyalahgunaan narkoba dan pelanggaran lalu
lintas,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI menyatakan bahwa, penyimpangan perilaku dan sikap kurang terpuji merupakan pelanggaran disiplin yang menjadi parasit
bagi upaya membangun TNI yang profesional,solid, militan dan dicintai rakyat. “Upaya membangun TNI pada hakikatnya harus berorientasi
kepada nilai sikap dan kode etik, sebagaimana yang terdapat dalam Sapta Marga
dan Sumpah Prajurit,” tegasnya.
“Sasaran operasi ini adalah meningkatkan disiplin
dan tata tertib serta kepatuhan hukum Prajurit TNI maupun PNS TNI yang bebas
dari penyakit masyarakat seperti judi, miras, narkoba dan penyalahgunaan
barang-barang terlarang lainnya, peredaran uang palsu, pungutan liar (pungli),
penyimpangan ideologi serta pelanggaran hukum lainnya,” ungkap Panglima TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo mengharapkan, melalui Operasi Gaktib dan Yustisi TNI dapat terwujud kesadaran dan keinsyafan personel pada suatu
tatanan kehidupan sebagai seorang prajurit TNI yang memiliki jiwa patriot
sejati, profesional dan dicintai rakyat, guna mendukung
pencapaian tugas pokok TNI.
Diakhir amanatnya, Panglima TNI memberikan penekanan kepada jajaran POM TNI
untuk dipedomani, diantaranya laksanakan Operasi Gaktib dan Yustisi TNI dengan
baik, benar, tegas dan berwibawa serta berpedoman pada aturan hukum yang
berlaku; cegah tindakan arogansi dalam melaksanakan operasi; dan laksanakan
koordinasi dengan instansi terkait agar operasi tidak mengganggu kepentingan
masyarakat umum.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait Operasi Gaktib dan Yustisi TNI tahun
2017, Panglima TNI menjelaskan bahwa operasi ini perlu dilakukan pada skala operasi tertentu, prajurit TNI harus patuh terhadap hukum yang berlaku dinegara ini.
Selama tahun 2016 paling banyak mengungkap pelanggaran tentang narkoba
yang dilakukan TNI.
Panglima TNI menegaskan bahwa, khusus untuk
pelanggaran narkoba, tidak ada rehabilitasi bagi prajurit TNI dan harus dipecat karena sangat berbahaya. “Saya telah menerapkan bersih-bersih narkoba di lingkungan TNI, hal ini sejalan dengan kebijakan
pemerintah,” katanya.
Panglima TNI juga menyatakan bahwa, para Pangkotama baik Darat, Laut dan Udara telah melaksanakan operasi untuk menangkap sendiri
prajuritnya yang melakukan pelanggaran narkoba. “Hasilnya sangat luar biasa dan tidak mengenal pangkat, kolonel pun kita
sikat, dan kita proses secara hukum dan sebagian sudah ada keputusan hukuman,” katanya.***(SP/LKBK65).
Gambar: Documen Puspen TNI
untuk Portal LKBK65
_______
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU
SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI
UNDANG-UNDANG”
______
Post a Comment