JAKARTA-Menghadapi era
kompetisi global, tantangan TNI AU di masa datang akan semakin dinamis terutama
terkait dengan perkembangan kompetisi kedaulatan wilayah udara, pada sisi lain
pemberlakuan kebijakan Asean Open Sky Policy 2015, juga perlu terus mendapat
perhatian khusus karena diprediksi akan berimplikasi pada keamanan dan
kedaulatan.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat
memimpin upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) dari
Marsekal TNI Agus Supriatna kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, di Taxy Way
Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (20/1/2017).
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa, sejalan dengan kebijakan
pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, TNI AU perlu
menempatkan dirgantara sebagai wahana penting dalam kehidupan nasional.
“Dirgantara nasional sebagai kedaulatan negara yang memayungi kelangsungan
hidup bangsa harus dipertahankan dan diamankan,” tegasnya.
Panglima TNI menyatakan bahwasanya dalam membangun kekuatan TNI AU, harus
berani mengevaluasi diri secara jujur, terutama berkaitan dengan pembangunan
kekuatan alutsista. “TNI AU sebagai komponen utama pertahanan bangsa aspek
dirgantara, harus dapat menjadi pertahanan udara nasional yang handal,”
ujarnya.
Dalam kurun waktu terakhir ini, masih terjadi peristiwa kecelakaan pesawat
TNI. Oleh karena itu, perlu keseriusan dalam membenahi dan membangun kekuatan
TNI Angkatan Udara. “Peristiwa serupa tidak boleh terulang kembali, harus
sungguh-sungguh dalam pembinaan alutsista mulai dari perencanaan, pengadaan,
penggunaan, maupun pemeliharan,” kata Panglima TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
mengatakan bahwa dalam menyikapi perubahan dan perkembangan dunia yang demikian
pesat, harus diimbangi dengan kemampuan personel TNI yang profesional, militan
dan memiliki dedikasi yang tinggi kepada bangsa dan negara. “Loyalitas
organisasi dan loyalitas leadership harus ditegakkan dan
diimplementasikan, loyalitas adalah inti penghormatan seorang prajurit TNI,
karena tanpa loyalitas bukanlah jiwa dan sikap seorang prajurit TNI,” tegasnya.
Mengakhiri amanatnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan
bahwa pada tahun ini, saya sudah mencanangkan untuk menjadi tahun bersih-bersih
bagi TNI dari korupsi. “Ini menjadi tonggak penting bagi sejarah TNI untuk
menguatkan tekad dan komitmen bersama, agar TNI benar-benar menjadi institusi
terpercaya di negeri ini,” tegasnya.
“Siapapun kita, tidak boleh mengingkari dan menghianati komitmen itu dengan
cara tidak melakukan korupsi sekecil apapun sebagai pertanggung jawaban TNI
terhadap rakyat, bangsa dan negara,” pungkasnya.***(SP/LKBK65).
Gambar: Documen Puspen TNI
untuk Portal LKBK65.
_______
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU
SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI
UNDANG-UNDANG”
______
Post a Comment