KETAPANG-Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, melalui Workshopnya,di Aula
Dinas Pertanian,Peternakan dan Perkebunan setempat menawarkan pengolahan
air bersih layak konsumsi dilahan gambut menggunakan tekhnologi MMF atau
Multi Media Filter,Senin (17/07/2017) pagi.
Hal itu
disampaikan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Ketapang melalui Kasi Pengelola
Imformasi dan Komunikasi Publik, A Rahman dalam Siaran Persnya yang diterima
Redaksi Portal LKBK65, Senin (17/07/2017) siang.
Dijelaskan
A.Rahman bahwa Sekda Drs H M Mansyur M.Si, mewakili Bupati Ketapang ketika
membuka Workshop tersebut mengatakan Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui
Balitbang komitmen menawarkan Workshop Penelitian tema pengembangan inovasi baru
dalam hal pengelolaan air bersih dengan tekhnologi MMF di kawasan gambut.
“Untuk itu
peserta Workshop agar dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik baiknya”,tegas
Sekda Mansyur.
Selanjutnya
dikatakan Sekda M. Mansyur, wilayah Kabupaten Ketapang dengan wilayah gambutnya
terluas di Kalbar yakni seluas 637.305 ha tak luput dari permasalahan air
bersih layak konsumsi . Terutama di musim kemarau.
“Oleh
karenanya dengan menggunakan tekhnologi tepat guna MMF air gambut yang
mengandung senyawa organik serta logam besi yang dapat memicu kanker dapat
diatasi dengan baik. Di daerah rawa bergambut seperti di Kabupaten Ketapang, umumnya
didominasi oleh air gambut dengan PHnya berkisar 2,7 – 4, dengan PH yang agak
tinggi ini beresiko kepada gangguan kesehatan”, jelas Mansyur
Menurut
Mansyur bahwa, keberadaan air bersih merupakan suatu kebutuhan pokok bagi
masyarakat Indonesia.termasuk di Kabupaten Ketapang.Pemenuhan akan air bersih
ini biasanya hanya meliputi kawasan perkotaan saja.yakni didistribusikan oleh
PDAM,Sementara untuk wilayah pedesaan biasanya hanya menggunakan sumur ataupun
tadah hujan.
“Permaslahannya
saat musim kemarau, tentu sumur sumur dan parit parit di dataran tinggi mengalami
kekeringan sehingga sulit mendapatkan air bersih..Sehingga tidak jarang
masyarakat pedesaan mulai menggunakan air rawa di lahan gambut yang beresiko
tinggi bila dikonsumsi dalam jangka panjang. Oleh karenanya, melalui terobosan
baru ini, tawaran alternatif menggunakan tekhnologi MMF merupakan salah satu
tawaran yang tepat untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya”, harap Sekda
Sementara
itu menurut Rajiansyah S.Pd M.Pd Kasubid Diseminasi dan Kelitbangan Kabupaten
Ketapang Workshop penelitian dengan tema pengembangan inovasi baru
pengelolaan air bersih dengan tekhnologi MMF di kawasan gambut merupakan kerjasama
antara Pemkab Ketapang dengan Universitas Tanjungpura Pontianak.
Pelaksanaan
Workshop berlangsung selama satu hari dengan narasumber dari Untan
Pontianak,menghadirkan Ir Harmani Husni M.Si. Peserta Workshop ini
diikuti sebanyak 100 orang peserta yakni dari Unsur Pemerintah,TNI/Polri, PKK,
para Kades yang kawasannya memiliki lahan gambut yang luas.
Dengan
workshop diharapkan dapat menghasilkan alternatif solusi dalam pengelolaan air
gambut utamanya di daerah pesisir pantai berawa seperti Kecamatan Matan Hilir
Utara,Matan Hilir Selatan, Muara Pawan, Delta Pawan dan Benua Kayong.***(Halim Anwar/LKBK65).
Gambar: Documen Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten
Ketapang, Kalimantan Barat untuk Portal LKBK65.
_______
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU
SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI
UNDANG-UNDANG”
______
Post a Comment