SELAMAT DATANG DI PORTAL LEMBAGA KANTOR BERITA KALIMANTAN (LKBK) - UNTUK INDONESIA KAMI ADA
Home » , » Panglima TNI Gatot Numantyo “TNI siap digerakkan dan tidak mengenal kata gagal”

Panglima TNI Gatot Numantyo “TNI siap digerakkan dan tidak mengenal kata gagal”

Written By lkbk on Monday, June 19, 2017 | 10:57 PM

JAKARTA-Organisasi militer berbeda dengan organisasi lainnya karena yang diutamakan adalah kesatuan komando, mulai Presiden sebagai Panglima Tertinggi, Panglima TNI, Kepala Staf dan Kotamaops mempunyai garis komando yang jelas dan tegas.

“Jadi jangan ragukan TNI, kapanpun TNI siap digerakkan dan tidak mengenal kata gagal dalam menjalankan tugas karena kalau gagal negara ini akan hancur,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan sambutan pada acara buka puasa bersama ribuan Prajurit dan PNS Mabes TNI dan Angkatan, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, masyarakat dan Anak Yatim Piatu, bertempat Lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/6/2017).

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI mengucapkan terima kasih kepada Presiden Ir. Joko Widodo yang telah mengunjungi satuan-satuan TNI di seluruh tanah air dan latihan-latihan TNI.  “Bahkan Bapak Presiden  telah hadir 4 kali di Natuna dan yang terakhir Latihan  PPRC TNI beberapa waktu yang lalu,” ujarnya.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan atas nama Prajurit dan PNS TNI juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden karena telah memberikan gaji ke 14 yang sudah diterima 57 % mulai Jumat kemarin.   “Untuk Mabes TNI, tidak saya berikan sebelum tempat terpencil atau perbatasan menerima. Dengan demikian Bapak Presiden jangan meragukan moril prajurit TNI yang tetap tinggi,” katanya.

Pada akhir sambutannya, Panglima TNI melaporkan kepada Presiden RI bahwa pada tanggal 17 Agustus pukul 17.00 tahun 2017 (17 17 17), TNI bersama masyarakat akan mengadakan doa bersama di seluruh Markas TNI di tanah air.  “Para Hafiz Quran akan khataman Al-quran dan bagi yang beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu berdoa bersama selama satu jam mulai dari pukul 17.00 s.d. 18.00 sesuai dengan waktu setempat masing-masing,” ujarnya.  

“Doa bersama sebagai bentuk implementasi konkrit Pancasila pada awal Proklamasi sebagaimana yang diamanatkan Presiden RI Ir. Joko Widodo pada Penetapan  Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2017 yang lalu,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. 

Sementara itu, menjawab pertanyaan awak media tentang keterlibatan TNI dalam RUU Teroris, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, TNI adalah aparatur negara yang patuh kepada hukum, apapun yang sudah ditetapkan menjadi Undang-Undang, pasti akan dipatuhi karena Undang-Undang bagi prajurit TNI sebagai Panglima.

Lebih lanjut Panglima TNI juga mengingatkan bahwa, yang menyatukan perjuangan seluruh nusantara selama ratusan tahun tidak pernah berhasil karena bersifat kedaerahan dan yang pertama kali sadar adalah para pemuda. “Maka pemudalah yang melahirkan Sumpah Pemuda, jadi pemuda bertanggung jawab atas masa depan bangsa Indonesia,” tandasnya.

Ketua Umum MUI Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin selaku penceramah menyampaikan bahwa, sebagai bangsa Indonesia marilah kita selalu bersyukur kepada Allah SWT karena Indonesia memiliki Pancasila. Dengan Pancasila, bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa, agama dan ras dapat disatukan dalam bingkai ke-Bhinneka-an dan ke-Indonesia-an yang harmoni.

“Kita bersyukur memiliki tokoh seperti Bung Karno yang dengan cerdas dapat merumuskan Pancasila, tanpa pancasila tidak ada NKRI. Dalam prespektif Islam, Indonesia adalah negara damai, bukan Darul Islam (bukan negara Islam), bukan Darul Kuffar (bukan negara kafir), tetapi negara kesepakatan antar seluruh suku bangsa, antar seluruh agama, saling berjanji untuk hidup secara damai, saling mencintai dan menyayangi serta saling menolong,” ucap KH. Ma’ruf Amin.***(SP/LKBK65).

Gambar: Documen Puspen TNI untuk Portal LKBK65
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______
Share this post :

Post a Comment