SELAMAT DATANG DI PORTAL LEMBAGA KANTOR BERITA KALIMANTAN (LKBK) - UNTUK INDONESIA KAMI ADA
Home » , » Idhul Fitri Tidak Hanya Dilihat Dari Sudut Pandang Ibadahnya, Tapi Juga Dari Sudut Kepentingan Umat Manusia

Idhul Fitri Tidak Hanya Dilihat Dari Sudut Pandang Ibadahnya, Tapi Juga Dari Sudut Kepentingan Umat Manusia

Written By lkbk on Saturday, June 24, 2017 | 3:10 PM

JAKARTA-Puasa selama satu bulan bila dilakukan dengan penuh keyakinan dan berharap pahala dari Allah, maka Allah akan ampunkan dosa-dosanya yang lalu, demikian bunyi hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari.

Hal itu disampaikan Profesor Doctor H.M.Ikhsan Tanggok,M.Si, Guru Besar Antropologi Agama di Fakultas Ushuluddin (Theology) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta,kepada Portal LKBK65,Sabtu (24/06/2017) sore melalui telpon genggamnya.

“Mengacu pada konteks hadis ini, pada hari raya Idhul Fitri orang-orang yang melaksanakan puasa sebulan penuh merasa bahagia, karena mereka berkeyakinan kembali bersih dari dosa-dosa yang lalu”,kata Ikhsan.

Pada hari raya Idhul Fitri,lanjut Ikhsan, tidak hanya Umat Muslim yang puasa dan tidak puasa merasakan kebahagiaan, tapi juga Umat Non Muslim juga merasakan kebahagian. Dalam konteks ekonomi misalnya, berapa banyak keuntungan yang diperoleh Umat Non Muslim selama bulan Ramadhan dan lebih meningkat lagi pada 10 hari terakhir Ramadhan, misalnya semua pusat-pusat perbelanjaan dipadati pengunjung untuk membeli keperluan lebaran. Semua jasa angkutan darat, laut dan udara menyediakan armada tambahan untuk memenuhi kebutuhan penumpang karena mereka ingin mudik ke kampung halamannya. Semuanya ini memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

“Dalam konteks budaya misalnya, mudik lebaran adalah salah satu bagian Budaya Indonesia yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Bagi sebagian orang beranggapan bahwa, meskipun mereka tidak sempurna dalam berpuasa, namun mudik lebaran adalah suatu keharusan. Berkumpul dengan keluarga (meskipun gaji setahun dikumpulkan hanya habis untuk pulang kampung-red) merupakan sebuah kegembiraan yang tidak bisa dibandingkan dengan uang. Dengan cara demikian, dampak terhadap ekonomi di daerah juga semakin meningkat”,ungkap Ikhsan Tanggok yang merupakan putra asli Kalimantan Barat yang saat ini berdomisili di Jakarta itu.

Selanjutnya ungkap Ikhsan, bahwa masa Idhul Fitri adalah masa libur terpanjang setiap tahunnya, dan tidak hanya orang-orang Muslim yang memanfaatkannya untuk pulang ke kampung halaman tapi juga orang-orang Non Muslim. Di Jakarta tidak sedikit orang Tionghoa asal Kalimantan Barat yang menjadi pedagang sukses, dan pada saat lebaran mereka juga ikut pulang ke kampung halamannya di Kalimantan Barat. Andaikata mereka ingin buka toko pada saat libur lebaran, mereka juga tidak sanggup melayani pembeli, karena sebagian besar pegawainya adalah orang Muslim yang masih berada di kampung halaman. Untuk itu, Idhul Fitri yang setiap tahun dirayakan oleh Umat Muslim di seluruh dunia tidak hanya memberikan kebahgiaan pada orang Muslim tapi juga kebahagiaan bagi orang-orang Non Muslim.

“Tidak hanya itu, volume orang-orang yang akan berangkat umrah pada bulan Ramadhan juga meningkat sampai 3 kali lipat jika dibandingakan pada hari-hari biasa, dan semuanya ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi rakyat. Oleh sebab itu kita tidak hanya melihat Idhul Fitri dari sudut pandang ibadahnya, tapi juga dari sudut kepentingan umat manusia secara keseluruhan yang saling terkait satu dengan yang lainnya”,pungkas Ikhsan Tanggok.***(Halim Anwar/LKBK65).

Gambar : Profesor Doctor H.M.Ikhsan Tanggok,M.Si, dan keluarga.***(Ist).
_______

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
______
Share this post :

Post a Comment