JAKARTA – Dengan telah
terpilihnya Sutarmidji sebagai Gubernur dan Ria Norsan sebagai Wakil Gubernur
Kalimantan Barat periode 2018 – 2023 hasil Pilkada Serentak tanggal 27 Juli
2018 lalu, banyak pihak dan warga masyarakat menyampaikan ucapan selamat serta
harapan, termasuk Profesor Doctor H.M.Ikhsan Tanggok,M.Si, Guru Besar
Antropologi Agama di Fakultas Ushuluddin (Theology) Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang juga merupakan putra asli Kalbar.
“Saya ucapkan selamat atas terpilihnya pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar priode 2018-2023, harapan saya dan
masyarakat Kalbar umumnya agar dalam waktu 5 tahun ke depan dapat melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya dan memenuhi harapan semua rakyat Kalbar”, kata
Ikhsan melalui media ini, di Jakarta, Senin (16/07/2018) pagi.
Selanjutnya kata Ikhsan, bahwa setelah berhasil
memenangkan Pilkada Kalbar, sudah barang tentu Gubernur dan Wakil Gubernur yang
terpilih ini tidak lagi sebagai wakil dari satu golongan atau wakil dari
beberapa partai politik, namun sebagai pimpinan daerah yang dapat mengayomi
semua golongan, baik itu teman politik maupun lawan politik.
“Tidak hanya itu, wilayah-wilayah yang minoritas
pemilihnya juga, perlu mendapat perhatian yang sama dalam pembangunan lima
tahun ke depan”, ungkap Ikhsan Tanggok.
Menurut Ikhsan Tanggok, bahwa Kalbar sebagai wilayah
rawan konflik kesukuan, harapannya ke depan agar Gubernur dan Wakil Gubernur
yang terpilih ini mampu menjaga keutuhan hubungan antara etnik-etnik yang ada
di Kalbar dan hubungan antara agama dapat terjaga dengan baik.
“Jika hubungan antar etnik dan hubungan antar agama
tidak dapat dijaga dan dirawat dengan baik, maka akan berdampak pada lambatnya
jalan pembangunan yang ada di wilayah Kalbar, dan lambat pula perkembangan
ekonomi di wilayah ini”, tutur Ikhsan.
Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan negara
Malaysia, kata Ikhsan, perlu juga dipikirkan bagi Gubernur dan Wakil Gubernur
terpilih, bagaimana selama lima tahun masa kepemimpinannya dapat meningkatkan
pembangunan di wilayah perbatasan, sehingga masyarakat Indonesia yang tinggal
di wilayah perbatasan merasa bangga dengan keberadaannya di wilayah perbatasan.
“Selama ini serba kekurangan sangat dirasakan
masyarakat Indonesia di wilayah perbatasan, seperti kekurangan gas, kekurangan
bahan pokok, kekurangan dalam segi pembangunan dan lain-lain sehingganya,
banyak di antara warga Kalbar di wilayah perbatasan ini yang menyemberang ke
negara tetangga untuk membeli kebutuhan pokok mereka, saya berharap agar hal
seperti ini tidak lagi dijumpai pada masa lima tahun ke depan”, pinta Ikhsan.
Lebih jauh Ikhsan Tanggok berharap, tidak hanya itu,
penyeludupan barang-barang kebutuhan pokok yang bersifat ilegal dari Sarawak ke
Kalbar tidak perlu lagi terjadi.
“Jika dianggap perlu, perlu juga untuk dipikirkan
bagaimana membangun sekolah dan Perguruan Tinggi bertarap Internasional di
wilayah perbatasan. Dengan adanya sekolah-sekolah dan Perguruan Tinggi bertarap
Internasional di wilayah perbatasan, tidak hanya mendorong percepatan
pembangunan di wilayah tersebut, tapi juga menarik minat orang luar negeri
untuk belajar di Kalbar”, ujar Ikhsan.
Sedangkan dari segi keamanan wilayah perbatasan Ikhsan
minta perlu lebih ditingkatkan lagi sehingga masalah penyelundupan barang
kebutuhan pokok, penggeseran patok perbatasan tidak lagi terjadi seperti
masa-masa yang lalu dan juga penyeludupan narkoba yang merusak bangsa Indonesia
tidak akan terjadi lagi.
Selain itu kata Ikhsan, bahwa tentu saja banyak hal
yang baik dari peninggalan Gubernur yang lama, selama dua priode memimpin
Kalbar, hal-hal yang baik, sebaiknya diteruskan sehingga ada kesinambungan
pembangunan antara pejabat yang lama dengan pejabat Gubernur yang baru.
Kemudian lanjut Ikhsan, kerjasama antara Gubernur dan
Wakil Gubernur harus diperkuat dan saling mendukung satu dengan yang lainnya
untuk tujuan pembangunan Kalbar ini.
“Kerjasama antara Gubernur dan Bupati serta Walikota
harus diperkuat, dan ciptakan hubungan harmonis antara atasan dengan bawahan,
sehingga cita-cita pembangunan yang dikempanyekan oleh Cagub dan Cawagub pada
saat sebelum terpilih dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan atau
visi misinya”, pinta Ikhsan.
Akhirnya Ikhasn Tanggok berkata, bahwa kita semua
berharap agar lima tahun ke depan banyak memberikan perubahan bagi pembangunan
sumber daya manusia dan pembangunan imprastruktur yang masih banyak harus
diperbaiki bagi daerah-daerah pedalaman setiap kabupaten.
“Jika jalan-jalan yang menghubungkan antara desa dan
kecamatan, antara kecamatan dan kabupaten sudah baik, maka ekonomi dapat dengan
cepat berkembang di wilayah-wilayah pedalaman, dan kehidupan masyarakat akan
cepat sejahtera”, pungkas Ikhsan Tanggok.***(Fahrozi/LKBK65).
Gambar : Profesor
Doctor H.M.Ikhsan Tanggok,M.Si, Guru Besar Antropologi Agama di Fakultas
Ushuluddin (Theology) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah,
Jakarta.***(Ist).
_________
“MENGUTIP SEBAGIAN
ATAU SELURUH ISI PORTAL INI
HARUS MENDAPAT IZIN
TERTULIS DARI REDAKSI, HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
__________
Post a Comment