JAKARTA – Sesepuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen
Polisi (Purn) Bibit Samad Rianto secara resmi diangkat menjadi Penasehat Bidang
Pengawasan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), oleh Kepala
Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo, S.E., M.H., dalam sebuah pertemuan di
Kantor Pusat Bakamla RI, Jalan Dr. Sutomo 11, Jakarta Pusat, Jumat (07/04/2017).
Dalam
pertemuan tersebut, Purnawirawan Pati Polri yang juga pernah aktif sebagai
Wakil Ketua KPK masa jabatan 2007 hingga 2011 itu tak saja diterima oleh Kepala
Bakamla RI, namun juga disambut baik oleh sejumlah Pejabat Tinggi Madya maupun
Pejabat Tinggi Pratama Bakamla RI, antara lain: Deputi Operasi dan
Latihan Bakamla RI Laksda TNI Andi Achdar, Plt. Deputi Kebijakan dan Strategi
Bakamla RI Brigjen Pol. Drs. Arifin, M.H., Plt. Deputi Informasi Hukum dan
Kerjasama Bakamla RI Brigjen Pol. Dr. Drs. Abdul Gofur, S.H.,M.H., Kepala Biro
Umum Bakamla RI Laksamana Pertama TNI Suradi Agung Slamet, S.T., S.Sos., M.M.,
Plt, Dirlitbang Brigjen Pol.Drs. Frederik Kalalembang, Staf ahli Bidang Operasi
Laksda TNI (Purn) Dr. Herry Setianegara, S.Sos., S.H., M.M, Staf Ahli Bidang
Logistik Laksda TNI (Purn) Ir. Harry Pratomo, dan Staf Khusus Bidang Penguatan
dan Kerjasama Taviota Bay, S.E., M.M.
Kisah
perjalanan hidup Bibit Samad Riyanto cukup berliku dan inspiratif. Sebagai anak
dari keluarga yang kurang mampu, Bibit berhasil menjalani hidupnya hingga
menjadi seorang jenderal di kepolisian dan bahkan pimpinan KPK. Kehidupan
sebagai kuli tenun dijalaninya demi bisa menyelesaikan pendidikan SMA di tanah
kelahirannya di Kediri Jawa Timur. Karena kondisi ekonomi, orang tua Bibit
hanya mampu membiayai sampai SMP saja. Seusai menyelesaikan pendidikan SMA,
Bibit kemudian memilih untuk bergabung di Akademi Kepolisian (Akpol), selain
karena alasan ekonomi, juga karena cita-citanya untuk menjadi penegak hukum
yang baik sesuai dengan fungsinya untuk masyarakat.
Setelah
lulus dari Akpol pada tahun 1970, Bibit mengabdikan dirinya selama 30 tahun di
Kepolisian RI. Berbagai posisi teritorial pernah diembannya, diantaranya
Kapolres Jakarta Utara, Kapolres Jakarta Pusat, Wakapolda Jawa Timur, dan
Kapolda Kalimantan Timur.
Selama
menjadi Kapolda Kalimantan Timur di penghujung tahun 1990-an, Bibit dikenal
tegas terhadap kasus illegal logging. Selama itu pula ia sering digoda suap
menyuap oleh para cukong kayu. Kala itu ia pernah ditawari uang suap puluhan
miliar. Tapi tegas-tegas Bibit menolak suap tersebut dan selama masa tugasnya
setidaknya berhasil menangani 234 kasus illegal logging.
Setelah
pensiun dari dinas Kepolisian pada 15 Juli 2000 dengan pangkat terakhir
Inspektur Jenderal, Bibit tak ingin aktivitasnya berhenti begitu saja. Bibit
mengajar manajemen di sejumlah kampus, mulai jenjang S-1 hingga S-3. Di
antaranya Universitas Bina Nusantara, Universitas Negeri Jakarta, dan
Universitas Indonesia.
Atas
dedikasi dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara, pensiunan jenderal
bintang dua bergelar Doktor dan pernah menjadi Rektor Universitas Bhayangkara
selama tiga tahun ini telah dianugerahi banyak penghargaan atau tanda jasa
antara lain Satya Lencana Kesetiaan, Satya Lencana Dwidya Sista, Bintang
Bhayangkara Nararya, Bintang Yudha Dharma Nararya, dan Bintang Bhayangkara
Pratama.
Karakter,
pengalaman, dan pengabdian Bibit Samad Rianto kepada bangsa dan negara yang
sangat mengagumkan itu kini diharapkan untuk dapat memberikan sumbangsih dan
perubahan bagi Bakamla RI kea rah yang lebih baik.***(SP/LKBK65).
Gambar : Documen Puspen TNI untuk Portal LKBK65.
_______
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU
SELURUH ISI PORTAL INI HARUS SEIZIN REDAKSI. HAK CIPTA DILINDUNGI
UNDANG-UNDANG”
______

Post a Comment