JAKARTA-Secara geografis, Indonesia memiliki
daerah yang luas dan masing-masing memiliki potensi sebagai daerah tujuan
pariwisata atau Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) yang spesifik. Namun hingga
saat ini di beberapa daerah pariwisata tersebut kehidupan masyarakatnya masih
jauh dari sejahtera hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
kurangnya pembangunan di wilayah DPN, kurangnya daya tarik wisata,
aksesibilitas pariwisata, prasarana dan fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
dan kurangnya pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan, serta tidak
adanya pengembangan investasi di bidang pariwisata.
Pemerintah
menyadari bahwa pembangunan pariwisata di daerah tujuan pariwisata dari hulu
sampai hilir perlu mendapat perhatian dalam rangka peningkatan kesejahteraan
rakyat di setiap Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Melalui Keppres Nomor 22
Tahun 2011, Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) telah dibentuk dan
diharapkan mendukung pariwisata nasional sebagai pilar strategis pembangunan
nasional. Serta melalui PP Nomor 50 tahun 2011, telah ditetapkan Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) Tahun 2010-2025, yang merupakan
pedoman bagi pembangunan kepariwisataan nasional.
Ikut serta
mensukseskan pariwisata di tanah air, Tim dari Asisten Deputi Perdagangan dan
Pariwisata, Kedeputian Seswapres Bidang Ekonomi, Sekretariat Wakil Presiden
telah menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang “Pemberdayaan
Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan melalui Pengembangan Destinasi
Pariwisata, Desa Wisata, dan Jaringan Wisatawan Asia,” tanggal 1 Maret 2012
lalu, di Sekretariat Wakil Presiden.
Hadir
sebagai narasumber antara lain: Retno Kusumayanti, Sekretaris Badan Promosi
Pariwisata Indonesia, Prasetyo Aribowo, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah; dan Romli Arifin, Direktorat Pemberdayaan Masyarakat,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Salah satu
narasumber mengingatkan perlunya meningkatkan daya tarik wisata dengan
pembangunan pemasaran pariwisata seperti, pengembangan pasar, kemitraan dan
promosi pariwisata secara terpadu sehingga mempunyai daya saing produk
pariwisata serta pemberdayaan masyarakat. Dari segi anggaran, dana untuk
pengembangan pariwisata, perlu ditingkatkan lagi supaya lebih fokus, baik
melalui APBN maupun APBD.***(wapresri.go.id/lkbk)
Keterangan
Gambar : FGD tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan
Kemiskinan Melalui Pengembangan Destinasi Pariwisata,Desa Wisata, dan Jaringan
Wisatawan Asing.
Post a Comment