BARU sehari pasca pemilu
legislatif, sejumlah caleg stres mulai bermunculan.
Witarsa, misalnya, dibawa anggota keluarganya ke sebuah padepokan di Desa
Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Calon anggota legislatif
(caleg) dari Partai Demokrat untuk Dapil Jabar X ini mengalami stres akibat
perolehan suaranya sangat minim, sehingga gagal menjadi anggota DPRD Jawa
Barat. Padahal, modal yang dikeluarkannya sangat besar.
Kabar mengenai caleg stres ini dimunculkan TVOne, Kamis (10/4) dinihari, kemudian videonya menyebar di youtube sejak pagi tadi.
Ketika dibawa ke
padepokan di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Witarsa
masih mengenakan seragam Partai Demokrat. Dia menjalani pengobatan di padepokan
dengan cara dimandikan dulu, lantas dibacakan ayat-ayat suci Al-
Quran.Saat menjalani pengobatan, Witarsa bahkan sempat menangis. Dia mengaku stres karena perolehan suara untuknya sangat minim. Padahal, modal yang dikeluarkan sangat besar.
Nekat mencuri kotak suara
Lain lagi gejala stres yang diduga dialami caleg dari
Saat itu, Rabu (9/4) sore pukul 15.45, petugas baru saja merampungkan penghitungan suara. Tanpa ba-bi-bu lagi, Taufiq dan Asmad langsung mengambil paksa sebuah kotak suara di TPS tersebut.
“Merasa tidak puas dengan hasil perhitungan suara, kedua pelaku pergi ke TKP dan mengambil kotak suara secara paksa, kemudian dibawa ke rumah Saudara Taufik,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, Kamis (10/4/). Kedua pelaku kemudian diamankan Panwascam Tambelangan.
Di berbagai wilayah lain di Indonesia, kasus serupa pasti juga terjadi, meski dengan kadar stres serta bentuk ekspresi yang berbeda-beda.
Kita semua tentu sangat prihatin dengan kejadian ini. Mestinya, setiap partai politik juga melakukan screening kejiwaan yang ketat terhadap bakal caleg sebelum mengajukan pendaftaran.
Para caleg pun mestinya sejak awal sudah menyiapkan mental, bahwa ada kemungkinan dia menang dan kalah. Kalau sejak awal cemas bakal kalah, ya ndak perlu mendaftar jadi caleg, serta nggak perlu mengeluarkan modal besar untuk “membeli” suara rakyat.***
sumber : simomot
Post a Comment